Skip to main content

Featured post

Pemimpin Tanggung

Banyak dari kegitan saya yang terlibat dengan banyak ornag dan saya harus berinteraksi dengan pemimpin-pemiimpin pada kegiatan saya sehari-harinya. Bekerja pada suatu perusahaan dengan kegiatan kampus dan kegiatan lainnya membuat saya harus belajar sangat ketat dalam mengatur waktu seharusnya. Kembali lagi pada prioritas,itulah yang biasanya yang menjadi bahan pertimbangan yang sangat tepat untuk saya membagi waktu.Dibalik itu semua butuh juga yang namanya "kedewasaan diri", hal ini sering kali terlupakan oleh banyak orang. Tak terpungkiri saya pribadi sering menghiraukan kedawasaan diri saya, #rasanya sering ingin mentertawakan diri sendiri. Pagi ini saya ditemani secangkir air putih di meja kerja saya yang sangat berantakan,melanjutakan beberapa tilisan yang harus saya lanjutkan di blog saya ini. Back to the topic, bahasan yang harusa dilanjutkan "pemimpin tanggung". Pemimpin yang saya akan bahas adalah pemimpin yang masih tanggung untuk memimpin. Rasanya say

Tidak Akan Berubah


Segala tulisan ... diilhamkan Allah
(2Timotius 3:16)

Di setiap era selalu ada semangat zaman yang menantang penerimaan kita terhadap Kitab Suci. Godaannya adalah untuk menghilangkan atau mengubah beberapa bagian Alkitab yang tampak kuno.

Banyak orang merasa terpaksa untuk menolak beberapa bagian Alkitab, baik doktrin mengenai neraka atau pandangan Allah terhadap perilaku seksual. Mau tak mau, beberapa kebenaran akan menyerang setiap zaman.

Berabad-abad yang lalu, seorang raja Yahudi diberi sebuah gulungan yang berisi pesan dari Allah. Ketika dokumen itu dibacakan keras-keras, sang raja melakukan perlawanan. Dengan sebuah pisau kecil ia memotong bagian gulungan itu dan mencampakkannya ke dalam api. Pada akhirnya seluruh naskah itu dicampakkan ke dalam api. Sang raja dan para pegawainya yang telah mendengar firman Tuhan itu "tidak terkejut dan tidak mengoyakkan pakaiannya" (Yeremia 36:24). Akhirnya, raja itu kehilangan kerajaan oleh karena ketidaktaatannya.

Apabila kita secara selektif menyunting Alkitab agar sesuai dengan keinginan kita, atau mengabaikan pengajarannya, hal itu menunjukkan bahwa kita tidak takut akan Allah. Bukannya tunduk pada apa yang difirmankan-Nya, kita menempatkan akal kita yang terbatas dan hati nurani kita yang bisa salah di atas tulisan yang diilhamkan Allah.

Ketika Anda tergoda untuk tidak memerhatikan atau mengabaikan bagian dari firman Allah, ingatlah: "Segala tulisan ... diilhamkan Allah" (2 Timotius 3:16). Alkitab memberitahukan segala yang perlu kita ketahui untuk menjalani hidup yang berkenan bagi-Nya -HF

DI DUNIA YANG SENANTIASA BERUBAH
ANDA DAPAT MEMERCAYAI FIRMAN ALLAH YANG TAK BERUBAH

Comments

Popular Posts