Entrepreneur?entah kenapa sekarang lagi ngetrend banget sama suatu hal yang berkaitan dengan hal ini. Kata "entrepreneur" merupakan kata yang sangat asing bagi saya beberapa tahun lalu, atau lebih tepatnya 3 tahun lalu pada saat saya baru saja menjadi mahasiswa. berawal dari ketertarikan saya untuk bergabung dalam suatu wadah perhimpunan mahasiswa kampus, saya lebih membuka diri untuk menjadi mahasiswa yang juga mengerti kebutuhan dan keinginan banyak mahasiswa. Bagi saya pribadi mendengarkan seseorang itu cukup sulit. Tingkat kesulitannya adalah saya tidak bisa hanya mendengar dengan telinga saya saja, tapi harus menyimak,meresapi,membayangkan dan masih banyak hal lagi yang harus saya pertimbangkan ketika mendengarkan seseorang.
XMOODNIZER group yang dibentuk degan teman-teman dan saya juga masuk didalamnya. Awal ketertaikan saya ikut bergabung dalam group ini adalah bukan karna mereka adalah teman-teman dekat saya, tapi lebih kepada saya bisa melihat bahwa group ini masih mentah. Mentah yang saya maksud adalah group ini masih belum terbentuk, tapi baru akan terbentuk. Kebetulan juga pribadi saya sendiri lebih cenderung memilih membangun dari awal, ketimbang mengembangkan ataupun memajukan sesuatu group. Visi yang kita bangun sendiri masi terbilang satu tujuan, mungkin yang kurang adalah misi yang kita punya masih terpecah.
Hubungan saya dengan rekan-rekan diXmoodnizer masih belum terbilang sangat dekat dengan seluruh anggotanya. Kekeluargaan yang coba kami bangun juga ternyata membuat sedikit gesekan terhadap profesionalisme yang harusnya kami tanamkan dan terapkan dalam setiap pekerjaan yang ada. Susah rasanya saya memprediksi kedepannya,tapi herannya kenapa saya selalu memiliki rasa optimis akan xmood. memang banyak pandangan yang lebih menyudutkan akan kegagalan. Menyikapi hubungan kami, saya lebih memilih "BERSERAH".
Kenapa saya harus berserah untuk menyikapi hubungan saya dengan rekan-rekan saya. Pastinya ini juga akan menjadi pertanyaan yang saya akan terima. Satu hal yang sudah tertanam pada diri saya "Berserah bukan berarti menyerah, tapi tak berhenti percaya". Satu-satunya ilmu yang mendasar dalam hidup saya adalah "Hidup dengan Penuh Pengharapan". Kalau memang harapan saya memang sukses bersama xmood berarti saya juga harus percaya bahwa saya pasti bisa sukses bersama Xmood. Tugas selanjutnya setelah percaya adalah berusaha untuk mencapai harapan tersebut menjadi kenyataan dengan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk sukses. Karna yang tidak mungkin adalah sukses tidak akan datang dengan sendirinya kepada diri kita kalau tidak ada potensi sukses pada diri kita.
Adanya rasa Kasih diantara kami hanya itu yang bisa mempersatukan team kami sampai saat ini dan seterusnya. Merawat Kasih tidak mudah, banyak stimulasi yang harus kami konsumsi setiap harinya. Hadirnya inspirasi adalah salah satu stimulasi yang pokok bagi kami untuk selalu berkarya dan menghasilkan karya-karya yang spektakuler.
Comments
Post a Comment