Skip to main content

Featured post

Pemimpin Tanggung

Banyak dari kegitan saya yang terlibat dengan banyak ornag dan saya harus berinteraksi dengan pemimpin-pemiimpin pada kegiatan saya sehari-harinya. Bekerja pada suatu perusahaan dengan kegiatan kampus dan kegiatan lainnya membuat saya harus belajar sangat ketat dalam mengatur waktu seharusnya. Kembali lagi pada prioritas,itulah yang biasanya yang menjadi bahan pertimbangan yang sangat tepat untuk saya membagi waktu.Dibalik itu semua butuh juga yang namanya "kedewasaan diri", hal ini sering kali terlupakan oleh banyak orang. Tak terpungkiri saya pribadi sering menghiraukan kedawasaan diri saya, #rasanya sering ingin mentertawakan diri sendiri. Pagi ini saya ditemani secangkir air putih di meja kerja saya yang sangat berantakan,melanjutakan beberapa tilisan yang harus saya lanjutkan di blog saya ini. Back to the topic, bahasan yang harusa dilanjutkan "pemimpin tanggung". Pemimpin yang saya akan bahas adalah pemimpin yang masih tanggung untuk memimpin. Rasanya say

sudut kepercayaan

memulai kepercayaan terhadap seseorang berbeda dengan langkah kita ketika memilih kepercayaan kita pribadi. Banyak hal pendukung untuk kita selalu waspada terhadap setiap orang yang berada didekat kita, sekalipun itu saudara kita sendiri. Titik awal kita memulai percaya terhadap seseorang itu sendiri adalah prilaku atau sikap baik, dan tidak kalah sering karina kebaikan orang kita sendiri terjebak akan hal itu, sehingga muncullah rasa kecewa dalam diri kita yang membangun rasa benci.
sebenarnya mungkin untuk menyelesaikan hal ini, adalah kita harus mengganti langkah awal kita, yang mana jangan melihat dari perilaku atau sikap baiknya anak tetapi lihatlah seseorang dari ketulusannya. Banyak hal yang memicu orang berperilaku baik tapi sedikit orang yang terpicu bertulus hati terhadap seseorang karna sesuatu.

Comments

Popular Posts